Sinopsis:
Hai, namaku Hanny Pelangi, dan hidupku saat ini bagaikan sederetan mimpi buruk.
Awalnya semua terlihat luar biasa. Aku sedang menikmati liburan yang menyenangkan bersama sahabatku, Jenny, di Singapura saat aku diminta pulang oleh pacar baruku, Benji, sang ketua OSIS, lantaran aku terpilih menjadi salah satu pengurus MOS. Wow! Terpilih menjadi anggota tim elite dan mendapat kesempatan menyiksa murid-murid baru? Siapa yang tidak mau?
Namun semuanya ternyata tidak seindah yang kubayangkan. Belum apa-apa rapat kami sudah diteror oleh seorang cowok bengal yang tidak naik kelas, sangat membenciku, dan hobi membuatku malu. Pokoknya, cowok yang minta diinjak mukanya deh.
Urusan ini bertambah parah saat Benji mengajak kami mengarang kisah horor bohongan seputar sekolah kami. Maksudnya sih untuk menakut-nakuti anak-anak baru. Tak disangka, kisah-kisah horor bohongan itu malah menjelma menjadi kenyataan. Satu demi satu pengurus MOS mengalami kecelakaan mengerikan yang tidak bisa dijelaskan. Puncak-puncaknya, nyawaku nyaris melayang.
Apakah yang menyebabkan kecelakaan-kecelakaan ini? Kutukan kisah horor yang berbalik menimpa kami? Anak baru yang dendam pada kami?
Kalau memang begitu, mengapa semua petunjuk mengarah pada Jenny?
"Intinya, buat kebanyakan orang, materi itu patut diributkan, tapi sebenarnya yang lebih menentukan kebahagiaan kita adalah orang-orang di sekeliling kita, orang-orang yang kita sayangi dan menyayangi kita." - Lexie Xu
Pengurus MOS Harus Mati---atau yang disebut Lexsychopaths (para fans Ci Lexie) PMHM---adalah lanjutan dari novel bergenre thriller Obsesi. Yeah, dari judulnya saja sudah sangat eye catchy dan auranya sudah mencuat keluar. Sekadar informasi, PMHM---yah, kita sebut PMHM saja ya---adalah novel ketiga Ci Lexie, setelah Obsesi dan Ratu Preman hasil kolaborasi dengan Primadonna Angela.
Judul novel ini diambil dari judul film John Tucker Must Die. Judul yang pas untuk isinya. Awalnya, saya berpikir bahwa Obsesi sudah tamat dan tidak menyadari bahwa ending Obsesi itu sebenarnya adalah cliff hanger. Pas ketemu PMHM di Gramedia, langsung saya rampas satu dari rak ke kasir.
Kita mulai saja.
Hanny Pelangi, sahabat kental Jenny Angkasa membuka cerita dengan kesenewenannya karena terpilih menjadi pengurus MOS. Saat itu, Hanny menemani Jenny berlibur ke Singapura. Karena tingkah laku Hanny yang menjadi-jadi tiap harinya, Jenny merelakan Hanny untuk balik ke Jakarta. Benji, sang Kosis, mengajak para pengurus MOS mengarang kisah horor seputar SMA Persada Internasional. Dan perlahan-lahan, satu per satu kisah horor menjadi kenyataan dan mimpi buruk bagi semuanya.
Totally awesome!!!
Pertama-tama, saya jatuh cinta dengan kovernya, apalagi tulisan judulnya yang ditulis dengan darah. Slurp! (emang jus jeruk yak?)
Saya suka dengan gaya penuturan Ci Lexie dengan penggunaan PoV 1. Setiap tokoh punya ciri khasnya sendiri. Pada Obsesi, ada sudut pandang dari Jenny dan Hanny. Di PMHM, Ci Lexie hanya mengambil sudut pandang Hanny, jadi cerita tereksplor semuanya dengan baik. Langkah yang tepat. Konflik demi konflik diceritakan dengan sangat smooth sekali, maksudnya perpindahan satu konflik ke konflik lainnya sangat lancar. Karakter dalam novel ini kuat sekali, karena saat membaca dialog dari satu tokoh, tanpa perlu melirik kiri-kanan, kamu sudah bisa menebak siapa yang berdialog. Dan penulis sangat memerhatikan detail dari novel ini, terbukti dari ending PMHM yang dibuat dengan sabar, maksudnya tidak terburu-buru, sehingga nyaman membacanya dan merasuki pikiran juga hati dengan tajam :D
Novel 2 in 1 (thriller + romance) ini tak akan mengecewakan kamu sama sekali. Semua tetralogi Johan Series dimulai dari Alexis, putra Ci Lexie, yang suka main game horor. Ci Lexie juga menyelipkan amanat di sini mengenai rasa syukur dengan menggunakan momen yang pas. Jika kamu sudah kenal penulisnya, pasti kamu tahu kalau Ci Lexie sangat ramah terhadap Lexsychopaths.
Mungkin kekurangannya, adalah durasi MOS yang panjang, 7 hari. Di sekolah-sekolah swasta lainnya, biasanya MOS hanya 3 hari saja. But, selebihnya, TOP BANGET! Tak bisa dipungkiri, mau tak mau, novel ini harus dimiliki. Ya, novel ini bergenre thriller mencekam berbalut romance. Kamu akan tahu maksudku jika sudah membacanya. Tak ada salahnya, jika kamu membaca PMHM duluan baru Obsesi karena tiap novel, satu petualangan selesai. Tapi, untuk lebih baiknya disarankan membaca Obsesi dulu, baru PMHM, supaya lebih menikmati PMHM.
Novel ini akan membuat kamu-kamu merinding hebat, tatap kiri-kanan (kalau bacanya malam-malam), gigit kuku, tersenyum, dan mata terbelalak lebar, juga mulut menganga lebar. Novel ini akan memuaskan dahaga kamu-kamu semua yang kepengen baca novel thriller karya penulis lokal.
Lihat Novel Johan Series lainnya DISINI
Awalnya semua terlihat luar biasa. Aku sedang menikmati liburan yang menyenangkan bersama sahabatku, Jenny, di Singapura saat aku diminta pulang oleh pacar baruku, Benji, sang ketua OSIS, lantaran aku terpilih menjadi salah satu pengurus MOS. Wow! Terpilih menjadi anggota tim elite dan mendapat kesempatan menyiksa murid-murid baru? Siapa yang tidak mau?
Namun semuanya ternyata tidak seindah yang kubayangkan. Belum apa-apa rapat kami sudah diteror oleh seorang cowok bengal yang tidak naik kelas, sangat membenciku, dan hobi membuatku malu. Pokoknya, cowok yang minta diinjak mukanya deh.
Urusan ini bertambah parah saat Benji mengajak kami mengarang kisah horor bohongan seputar sekolah kami. Maksudnya sih untuk menakut-nakuti anak-anak baru. Tak disangka, kisah-kisah horor bohongan itu malah menjelma menjadi kenyataan. Satu demi satu pengurus MOS mengalami kecelakaan mengerikan yang tidak bisa dijelaskan. Puncak-puncaknya, nyawaku nyaris melayang.
Apakah yang menyebabkan kecelakaan-kecelakaan ini? Kutukan kisah horor yang berbalik menimpa kami? Anak baru yang dendam pada kami?
Kalau memang begitu, mengapa semua petunjuk mengarah pada Jenny?
"Intinya, buat kebanyakan orang, materi itu patut diributkan, tapi sebenarnya yang lebih menentukan kebahagiaan kita adalah orang-orang di sekeliling kita, orang-orang yang kita sayangi dan menyayangi kita." - Lexie Xu
Pengurus MOS Harus Mati---atau yang disebut Lexsychopaths (para fans Ci Lexie) PMHM---adalah lanjutan dari novel bergenre thriller Obsesi. Yeah, dari judulnya saja sudah sangat eye catchy dan auranya sudah mencuat keluar. Sekadar informasi, PMHM---yah, kita sebut PMHM saja ya---adalah novel ketiga Ci Lexie, setelah Obsesi dan Ratu Preman hasil kolaborasi dengan Primadonna Angela.
Judul novel ini diambil dari judul film John Tucker Must Die. Judul yang pas untuk isinya. Awalnya, saya berpikir bahwa Obsesi sudah tamat dan tidak menyadari bahwa ending Obsesi itu sebenarnya adalah cliff hanger. Pas ketemu PMHM di Gramedia, langsung saya rampas satu dari rak ke kasir.
Kita mulai saja.
Hanny Pelangi, sahabat kental Jenny Angkasa membuka cerita dengan kesenewenannya karena terpilih menjadi pengurus MOS. Saat itu, Hanny menemani Jenny berlibur ke Singapura. Karena tingkah laku Hanny yang menjadi-jadi tiap harinya, Jenny merelakan Hanny untuk balik ke Jakarta. Benji, sang Kosis, mengajak para pengurus MOS mengarang kisah horor seputar SMA Persada Internasional. Dan perlahan-lahan, satu per satu kisah horor menjadi kenyataan dan mimpi buruk bagi semuanya.
Totally awesome!!!
Pertama-tama, saya jatuh cinta dengan kovernya, apalagi tulisan judulnya yang ditulis dengan darah. Slurp! (emang jus jeruk yak?)
Saya suka dengan gaya penuturan Ci Lexie dengan penggunaan PoV 1. Setiap tokoh punya ciri khasnya sendiri. Pada Obsesi, ada sudut pandang dari Jenny dan Hanny. Di PMHM, Ci Lexie hanya mengambil sudut pandang Hanny, jadi cerita tereksplor semuanya dengan baik. Langkah yang tepat. Konflik demi konflik diceritakan dengan sangat smooth sekali, maksudnya perpindahan satu konflik ke konflik lainnya sangat lancar. Karakter dalam novel ini kuat sekali, karena saat membaca dialog dari satu tokoh, tanpa perlu melirik kiri-kanan, kamu sudah bisa menebak siapa yang berdialog. Dan penulis sangat memerhatikan detail dari novel ini, terbukti dari ending PMHM yang dibuat dengan sabar, maksudnya tidak terburu-buru, sehingga nyaman membacanya dan merasuki pikiran juga hati dengan tajam :D
Novel 2 in 1 (thriller + romance) ini tak akan mengecewakan kamu sama sekali. Semua tetralogi Johan Series dimulai dari Alexis, putra Ci Lexie, yang suka main game horor. Ci Lexie juga menyelipkan amanat di sini mengenai rasa syukur dengan menggunakan momen yang pas. Jika kamu sudah kenal penulisnya, pasti kamu tahu kalau Ci Lexie sangat ramah terhadap Lexsychopaths.
Mungkin kekurangannya, adalah durasi MOS yang panjang, 7 hari. Di sekolah-sekolah swasta lainnya, biasanya MOS hanya 3 hari saja. But, selebihnya, TOP BANGET! Tak bisa dipungkiri, mau tak mau, novel ini harus dimiliki. Ya, novel ini bergenre thriller mencekam berbalut romance. Kamu akan tahu maksudku jika sudah membacanya. Tak ada salahnya, jika kamu membaca PMHM duluan baru Obsesi karena tiap novel, satu petualangan selesai. Tapi, untuk lebih baiknya disarankan membaca Obsesi dulu, baru PMHM, supaya lebih menikmati PMHM.
Novel ini akan membuat kamu-kamu merinding hebat, tatap kiri-kanan (kalau bacanya malam-malam), gigit kuku, tersenyum, dan mata terbelalak lebar, juga mulut menganga lebar. Novel ini akan memuaskan dahaga kamu-kamu semua yang kepengen baca novel thriller karya penulis lokal.
Lihat Novel Johan Series lainnya DISINI
Penulis: Lexie Xu
Penerbit: PT. Grameda Pustaka Utama
ISBN13: 9786020312941
Format: .pdf
Filesize: 37MB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.