Darah kering di pelipis pramugari itu telah menciptakan aroma anyir di tubuhnya. tindak kekerasan dari dua pria berbadan besar itu menyebabkan luka memar baru disekitar dagu. dengan sisa-sisa tenaga yang di miliki, dia masih mampu untuk berlari keluar dari ghost hill, sebuah kawasan menakutkan bagi wisatawan yang datang ke penang.
Siang itu dia terus berlari dan melangkah, tanpa memedulikan luka-luka di kakinya kerena menginjak ranting-ranting pohon. dia melihat seorang anak kecil yang sedang memainkan dedauanan. anak itu tampak murung dan kesepian. pramugari mempercepat langkah kakinya dan memanggil anak itu berkali-kali.
"bawa ponsel ini pergi!" ucapnya sambil menangis. "saya dalam bahaya."
Anak laki-laki kecil dihadapannya hanya menatap perempuan dangan baju compang-camping. wajah anak itu keheranan. dia menerima ponsel dengan wajah setengah takut. "kakak itu patung ke?"
pramugari menggeleng. matanya semakin basah ketika terdengar derap langkah kaki yang datang mendekat. anak laki-laki tadi langsung meninggalkan sang peramugari, lalu berlari ke arah ayahnya sambil berteriak lantang, "ayah, patung ni bicara!".
Judul : Spy in Love
Karya : Dwitasari
Download : Spy in Love.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.