Kakiku melangkah lunglai, menapaki jalanan yang sudah mulai dipenuhi dedaunan busuk di kanan-kirinya. cuaca hari ini sama seperti biasa, dingin berkabut dan lengang. wajahku masih sangat kusut, tak seulas pun senyum terukir di bibir yang pagi ini terlihat pecah-pecah. waktu menunjukan pukul 07.05 pagi, seperti biasa, aku datang terlambat. aku pergi tanpa mandi dan bersiap diri setalah hampir tidak tidur semalaman. aku benci pergi ke sekolah. aku benci harus menghadapi hari yang tidak menyenangkan, setidaknya sampai pukul 1 siang hari.
sebelas tahun sudah aku hidup menghirup nafas di dunia, menginjakan kaki di tanah yang seringkali berpindah dari tanah satu ke tanah lainya. sejauh ini hidupku penuh dinamika. walaupun pernah merasakan kehidupan sebagai anak tunggal selama enam tahun. jangan pernah berpikir bahwa aku adalah anak manja yang akan menangis sekerasnya jika keinginanku tak terpenuhi.
Ya, mungkin sikapku sempat seperti itu, entah 7 atau 6 tahun lalu, saat aku masih kecil. tapi sekrang, aku merasa menjadi anak paling mandiri yang pernah ada di tanah parahiyangan ini. betapa tidak, saat usiaku masih 8 tahun, aku sudah hidup berpisah jauh dari orang tua dan adikku. aku tinggal bersama nenek dan sepupu-sepupuku di kota bandung, dan yang lebih gila, " aku berteman dengan hantu." ya hantu! Hebat sekali Bukan?
Judul : Gerbang Dialog Danur
Karya : Risa Saraswati
Download : Gerbang Dialog Danur.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.