Satu satunya hal yang bisa memperlambat waktu adalah rindu.
Jarak telah membuat kita semakin jarang bertemu. jarak telah menghadirkan ruang-ruang sepi di dada kita. kamu dan aku bahkan seringkali merasa sendiri saat berada dikeramaian pesta. aku mencari-cari kamu di kepalaku, membawa kamu kemana saja aku pergi. sesekali aku mendatangi tempat-tempat yang seringkali kita kunjungi, hanya untuk mempercepat waktu, hanya untuk memastikan kita akan segera bertemu.
Hujan juga datang membawa pulang kehangatanmu di kepalaku. sementara tubuhku harus tabah menikmati dinginya waktu. namun, demi semua hal yang sudah kita sepakati. aku pun mengerti, aku harus sabar menanti. aku harus memperjuangkan apa-apa yang dimiliki. kamu memiliki aku, aku memiliki kamu.
Dan, segala hal yang terjadi kini hanyalah bagian dari perjuangan yang akan kita nikmati kini hanyalah bagian dari perjuangan yang akan kita nikmati nanti. aku belajar menyabarkan hati, bahwa perasaan lelah ini tidak akan sia-sia, bahwa segala rindu yang terasa akan menemukan bahagia pada waktunya.
Meski saat setiap senja datang atau setelah hujan kembali pulang, kamu adalah seseorang, yang kadang menjadi alasanku tidak mampu menahan perasaan, rasa sesak di dada kadang seringkali tidak terkendalikan. dan, air mata kadang menjadi hujan-hujan yang kusembunyikan. aku tahu ini berat, tapi bukan alasan untuk melepaskan apa-apa yang telah kita ikat. aku tahu rindu itu kadang terasa pilu, tetapi bukan alasan menjadikan kita sebagai masa lalu.
Judul : Senja, Hujan, Cerita Yang Telah Usai
Karya : Boy Candra
Download : Senja, Hujan, Cerita Yang Telah Usai.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.