Ia kembali menutup mata lalu menggeliat tanpa mematikan alarm, membiarkan bunyi mirip dentang lonceng yang bertalu-talu mengiringi gerakannya meregangkan tubuh. Setelah empat kali menggeliat ke kanan dan ke kiri, barulah ia membuka mata dan mengulurkan tangan ke meja nakas di sebelah tempat tidur untuk mematikan alarm. Hanya perlu satu tekanan ringan pada tombol bulat yang mencuat pada jam, dan kesunyian kembali menyergap. Sekilas ia melirik jam, pukul 06.00.
Baca juga : Kumpulan novel karya tere liye
Ia mencoba mengingat-ingat kenapa menyetel alarm pukul 06.00 selama ini ia bangun pukul 07.00. Kalau saja ada Mbok Hanim, pengurus rumahnya di Jakarta dulu, ia pasti disindir karena bangun setelah posisi matahari meninggi, yang berarti ia melewatkan waktu shalat Subuh. "Wah, Neng Fay rajin ya, bangun untuk shalat Duha." Shalat Duha adalah shalat yang dilakukan di rentang waktu antara pukul tujuh hingga sebelas siang, dan tidak wajib.
Jadi, sebenarnya ia shalat karena ingat Tuhan atau karena ingat Mbok Hanim?
Fay tersenyum. Kangen juga sama si mbok, pikirnya sambil menyisipkan tangan di antara dua bantal dan mengelus-elus permukaan seprai yang lembut. Ia baru saja berniat menutup mata lagi, namun langsung tersentak ketika tiba-tiba saja benaknya mencetuskan alasan beker disetel pukul 06.00. Pamannya, Andrew McGallaghan, semalam tiba dari London dan pagi ini ingin bicara dengannya sebelum sarapan.
Judul : Traces Of Love
Karya : Clio freya
Download : Traces Of Love.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.