Novel versi Pdf
Ia sesekali melirik kebelakang seolah berharap akan datangnya sesuatu. Ia berusaha mempertegas gerak langkahnya, meyakinkan keputusan yang telah diambilnya. Ia tahu, bila ia bergerak terlalu kentara maka isi hatinya akan terbaca oleh kakek di sampingnya. Sang kakek justru tersenyum, ia tahu apa yang digundahkan oleh sang gadis.
Walau mau disembunyikan seperti apapun, walau teman perjalanannya tak berbicara sepatah katapun, tetap saja ada hal yang selalu terucap dalam denyut gerakan, denyut kehidupan.
“Jangan sedih dengan perpisahan ini. Ingatlah kalau kau akan berjumpa kembali dengan ibumu.”
Sebuah usapan halus di punggung sang anak membuatnya tentram. Sang gadis hanya mengangguk bisu mengikuti jalan yang terus menurun.
Jalan setapak keluar lembah mereka susuri, mengitari aliran sungai di bawah sana yang mengalir deras. Patahan-patahan kayu yang hanyut terhantam batu apung bermaksud menakuti perjalanan tapi tak kesampaian. Arus itu bagi mereka adalah pertanda jalan keluar dari lembah itu semakin dekat. Pertanda perpisahan segera menjadi kenyataan tak terucap.
Walau mau disembunyikan seperti apapun, walau teman perjalanannya tak berbicara sepatah katapun, tetap saja ada hal yang selalu terucap dalam denyut gerakan, denyut kehidupan.
“Jangan sedih dengan perpisahan ini. Ingatlah kalau kau akan berjumpa kembali dengan ibumu.”
Sebuah usapan halus di punggung sang anak membuatnya tentram. Sang gadis hanya mengangguk bisu mengikuti jalan yang terus menurun.
Jalan setapak keluar lembah mereka susuri, mengitari aliran sungai di bawah sana yang mengalir deras. Patahan-patahan kayu yang hanyut terhantam batu apung bermaksud menakuti perjalanan tapi tak kesampaian. Arus itu bagi mereka adalah pertanda jalan keluar dari lembah itu semakin dekat. Pertanda perpisahan segera menjadi kenyataan tak terucap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.