Senin, 05 Maret 2012

Hunger Games Catching Fire Bahasa Indonesia-Ebook Novel

Catching Fire–Suzanne Collins
BAGIAN I
"PERCIKAN”
BAB SATU
Aku menangkup termos dengan kedua tanganku meskipun kehangatan dari teh yang sudah mendingin
larut ke dalam udara yang beku. Otot-ototku kaku karena kedinginan. Kalau sekawanan anjing liar
muncul dihadapanku saat ini, kecil kemungkinan bagiku untuk sempat memanjat pohon sebelum
mereka menyerangku. Aku harus bangkit, bergerak, melonggarkan persendianku yang kaku. Tapi aku
malahan duduk tak bergerak sama diamnya seperti batu besar yang kududuki, sementara cahaya fajar
mulai menyinari hutan. Aku tak bisa melawan matahari. Aku hanya bisa memandanginya tanpa daya
ketika matahari menyeretku memasuki hari yang kutakuti selama berbulan-bulan.
Pada tengah hari nanti mereka akan tiba di rumah baruku di Desa Pemenang. Para reporter, kru kamera,
bahkan Effie Trinket, mantan pendampingku, akan datang ke Distrik 12 jauh-jauh dari Capitol. Aku
penasaran apakah Effie masih mengenakan wig merah jambunya yang konyol.
Ada yang lain yang menunggu kami juga. Ada petugas yang akan melayani kebutuhanku dalam
perjalanan di kereta. Tim persiapan yang akan mempercantik diriku. Penata gaya dan sahabatku, Cinna,
yang merancang pakaian menakjubkan yang membuat para penonton memperhatikanku untuk pertamakalinya dalam Hunger Games.


Kalau aku bisa mengambil keputusan, aku akan berusaha melupakan Hunger Games sepenuhnya.
Berpura-pura bahwa semua ini hanyalah mimpi buruk. Tapi Tur Kemenangan membuatnya tak mungkin.
Tur sengaja ditempatkan di antara Hunger Games tahunan, itulah cara Capitol menjaga agar kengerian
Hunger Games selalu terasa segar dan tak pernah jauh. Para penduduk di distrik tak hanya harus
mengingat tangan besi kekuasaan Capitol setiap tahunnya, tapi mereka juga dipaksa untuk
merayakannya. Dan tahun ini, akulah salah satu bintang acaranya. Aku harus melakukan perjalanan dari
distrik ke distrik, berdiri di depan massa yang bersorak namun dalam hati membenciku habis-habisan.
Dan memandangi wajah-wajah keluarga yang anak-anaknya telah kubunuh...

Mau cerita lengkapnya silahkan:Download disni

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Comments

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *