Penulis: Vivian Vande Velde
Kelelawar itu—atau Farold, atau Farold dalam tubuh kelelawar—
sesaat tak bcrgerak. "Itu benar " katanya. "Aku sudah dibunuh.
Begitulah kematianku. Aku dengar kau memanggilku, oleh sebab itu aku kembali.
"Betul, kata Selwyn, senang dapat kembali ke lopik pembicaraan yang seharusnya. "Kami memanggilmu kembali supaya kau dapat
mengatakan siapa yang melakukanya."
Kelelawar si Farold itu berkata, "Kupikir kalian memanggilku ke sini supaya kalian dapat mengatakannya kepadaku. "Apa? Elswyth
membentak.
"Kamu tidak tahu siapa yang membunuhmu?" tanya Selwyn ngeri.
"Aku kan sedang tidur, dasar bodoh. Itu terjadi di tengah malam, hari gelap, dan"-kelelawar itu memukul tangan Selwyn dengan
sayapnya, seakan lupa ia punya sayap, dan bukannya tangan—jika kau melihat scbelum semua ini kau pasti melihat kalau aku ditikam dari belakang" Selwyn menepuk keningnya, menyesal
ATAU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.