Rabu, 18 April 2018

Novel Erisca Febriani Serendipity




Novel Erisca Febriani Serendipity Part 1 - Hai selamat pagi , udah lama ya... nggak pernah ngepost lagi. iya nih, minggu kemarin saya sibuk UTS  dan banyak tugas yang numpuk maklum anak kuliahan ehehehe.... Saya minta doanya ya supaya nilai UTS nya memuaskan. Ou iya pada setuju nggak ya kalau untuk postingan selanjutnya tentang materi perkuliahan? kalau sobat pembaca setuju, bisa komentar di postingan ini. mungkin cukup sekian untuk basa basinya ehehehe.oke mending kita langsung saja baca cuplikan novelnya sebagai berikut.

Berikut isi cuplikan dalam novel ini :

"Yang terpenting dalam hidup itu adalah bagaimana cara kamu menghargai orang lain, menyebarkan kebahagiaan untik orang-orang sekitar kamu. Ayah nggak butuh kamu dapat nilai besar, cukup jadi Rani yang bisa buat orang-orang tersenyum. Itu udah buat Ayah bangga."

"Menjadi 'bodoh' itu perlu, Ran. Supaya apa? Supaya kita terus nyari tahu hal yang sebelumnya kita nggak tahu. Karena dengan bodoh, kita bakal berusaha nyari jawaban dari pertanyaan yang bermunculan di kepala, dan dengan bodoh juga kita bakal haus dengan ilmu. Aku termasuk tipe yang nggak pernah puas dengan sesuatu. Karena ilmu itu nggak ada batas."

"Kenapa orang besar tetap percaya diri? Karena nggak pernah ada dalam sebuah cerita seekor singa berhenti ngelangkah cuma karena takut di hadapan banyak anak anjing."

"Ada banyak kata yang ingin dirajut, tapi tak tersampaikan. Ada kisah-kisah yang ingin dibagi. Ada rindu yang ingin disalurkan. Namun, semua itu hanya bisa diwujudkan dalam bisikan semu di udara."

"Seharusnya, kita hidup kayak awan. Dari awan berubah jadi titik hujan, luruh ke sungai, mengalir ke laut dan kembali jadi awan. Manusia pada dasarnya mengalami perubahan, mengikuti hukum alam yang membawanya, mengikuti setiap proses yang akan membentuknya menjadi sosok yang baru. Tapi mau gimana pun manusia berubah, manusia bakal kembali ke awal, yaitu pada Tuhan."

"Gadis itu adalah bunga, tapi dia juga adalah hujan. Terkadang dia adalah siang yang cantik, tapi juga malam yang menyimpan kesedihan."

"Pengkhianatan itu ibarat lumut yang tumbuh di sela-sela bebatuan, menyelusup dan tumbuh, lalu secara perlahan, menghancurkan."

"Hiduplah seperti bunga dandelion.

"Dandelion tidak secantik mawar, tidak seindah lili, tidak seabadi edelweis. Dandelion tidak memiliki mahkota yang membuatnya tampak menarik. Dandelion juga tidak sewangi melati. Tapi dandelion adalah bunga paling kuat. Dia tetap bisa tumbuh di antara rerumputan liar, di celah batu. Dandelion terlihat rapuh, tapi begitu kuat, begitu indah, begitu berani. Berani menentang sang angin, terbang tinggi, begitu tinggi... menjelajah angkasa sampai akhirnya tiba di suatu tempat untuk dapat tumbuh membentuk kehidupan baru."




Judul                : Novel Erisca Febriani Serendipity Part 1 
Karya            : -

Terima kasih anda telah mengunjungi website kami dan telah "Download kumpulan Ebooks Free" jangan lupa untuk terus mengunjungi website kami akan terus melakukan update Ebooks terbaru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Comments

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *