Sabtu, 14 April 2018

Ebook Novel Maddah oleh Risa Saraswati


SPECIAL REQUEST DARI GIMA DI GRUP INDOEBOOK99

Sinopsis:
Takdir telah mempertemukan kami, seorang manusia biasa dengan lima anak kecil yang pernah menjadi manusia. Menjalin hubungan lebih dari sekadar persahabatan. Darah kami berbeda, jasad kami berbeda, langkah kami tak sama, namun sebuah benang telah mengikat hati kami menjadi taak terpisahkan.

Aku merasa persahabatan aneh antara aku dengan mereka ini menjadi kian rumit. Terlalu banyak perasaan yang terlibat di dalamnya. Seharusnya, aku tak perlu mengurusi hal seperti ini, karena masih banyak masalah realistis yang perlu kuselesaikan. Ingin rasanya berani bicara, "Tempat kalian bukan di sini, pulanglah ke tempat yang seharusnya, di mana pun itu". Tapi, aku tak tahu harus menjawab apa jika mereka bertanya, "Kami harus pulang ke mana?"

Maddah adalah buku kedua dari trilogi kisah Peter cs, kembali Risa Saraswati menceritakan dunianya yang menyenangkan bersama kelima sahabatnya, dan juga dua sahabat barunya, Marianne—si gadis galak yang sembrono namun bisa berteman baik dengan Peter karena kesamaan watak yang mereka miliki, dan Norma—gadis cilik yang cantik dan baik dan sempat membuat pertengkaran di antara William dan Hendrick.

Ada beberapa kisah yang dituliskan, sama seperti buku sebelumnya—Danur—setiap kisah tentu menceritakan pengalaman Teh Risa dengan “mereka-mereka” yang baru ditemuinya, “mereka-mereka” yang tidak saja hanya menuang memori dalam buku ini, tapi juga menjadi awal perkenalan pembaca dengan setiap elemen yang ada. Yeah, you know what I mean.

Ada kisah Adam dan Biyan, sepasang kekasih yang tak lama lagi akan melangsungkan janji pernikahan. Namun, sebagai seorang calon pengantin, tidak heran jika Biyan menginginkan sesuatu yang spesial dari calon pasangannya, sebuah sepatu hitam yang dipesannya kepada seorang teman. Sepatu hitam dengan manik-manik hitam berkilauan yang menghiasi seluruh bagiannya itu kini akan jadi milik Biyan, namun sayang cerita ini berakhir ketika takdir memaksa sebuah tragedi terseret arus sungai menimpa pasangan kekasih itu. Jiwa mereka berpisah, namun cinta mereka bersama, bahkan setelah kematian sekalipun.

Ada lagi Ivanna, seorang perempuan jahat yang suka mencelakai orang lain. Keadaan yang memaksanya begitu. Ivanna adalah musuh besar Elizabeth, perempuan yang menjadikan perpecahan dalam keluarga Ivanna hanya karena ia mencemooh Dimas—adik Ivanna, hanya karena namanya yang sangat Indonesia. Maka, dari kisah ini, terciptalah lagu Ivanna milik Risa Saraswati.

Penari itu adalah Canting, perempuan yang rela meninggalkan sekolah dan keluarganya hanya karena dirinya jatuh cinta pada sang pelatih, Farid. Perjalanan cinta mereka sangat menarik, Farid bisa dikatakan orang yang baik, yang dapat memikat hati seorang perempuan bernama Canting. Suatu kecelakaan terjadi, Canting meminta Farid untuk sesegera mungkin menikahinya sebelum perutnya benar-benar membesar tanpa seseorang di sampingnya. Semua berjalan tidak seperti yang diharapkannya. Farid pergi meninggalkan Canting yang masih hamil karena ternyata ia sudah berumah tangga, Farid pergi untuk kembali ke keluarganya. Hidup seorang diri, berjuang dalam masa kehamilan, hingga melahirkan seorang anak lelaki, adalah pengorbanan yang harus Canting lakukan untuk melahirkan seorang anak manusia bernama Buih. Buih dititipkan kepada nenek dan kakeknya—Bapak dan Ibu Canting, karena Tuhan telah meminta Canting kembali sesaat setelah melahirkan Buih.

Ada lagi kisah sepasang kekasih yang ceritanya menyayat hati, Ladira dan Ardiga. Keduanya saling mencintai satu sama lain, perbedaan yang ada tidak membuat mereka merasa risi terhadap pandangan orang banyak mengenai perbedaan keyakinan. Dira adalah seorang Kristen Tionghoa, sedangkan Diga adalah laki-laki muslim anak dari seorang Kiai. Cinta mereka berakhir menyedihkan, memaksa keduanya berpisah karena perbedaan yang jarang bisa diterima banyak orang. Perbedaan untuk status seperti umur, sosial, ras memang bukan suatu hal yang besar, tapi apakah itu sama berlakunya dengan perbedaan agama diantara dua insan yang saling mencinta?

“Jika kau memang mencintaiku... kau harus percaya...” (hal. 168)

Tidak hanya itu, cerita lainnya juga dituang Teh Risa dari segi pandangnya yang menarik. Selipan cerita tentang kawan-kawannya ia kemas dengan caranya sendiri. Apa saja yang ditulisnya? Baca selengkapnya di Maddah.

Penulis: Risa Saraswati
Penerbit: OMUPRESS
ISBN13: -
Format: .pdf
Filesize: 9MB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Comments

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *