Selamat pagi, sebelumnya terimakasih untuk sahabat pembaca yang senantiasa setia mengunjungi website kami. saya ingin berbincang-bincar sebentar sesuai dengan yang saya katakan kalau minggu ini akan memposting Novel yang di buat oleh Dee Lestari. ini postingan kedua saya novel Dee Lestari yang berjudulkan Gelombang. oke mending kita langsung saja baca cuplikan novelnya sebagai berikut.
Berikut isi cuplikan dalam novel ini :
Tidak ada alasan untuk meninggalkan Amsterdam pada mu-sim panas. Inilah masa terbaik untuk bersepeda di sekitar Leidseplein dan Dam Square sambil menikmati sinar mata-hari yang merupakan surga tahunan bagi warga kota. Ia masih ingin duduk di pinggir pantai Blomendahl berbekal kanvas dan alat lukis, atau menikmati di salah satu kafe di 9 Straatjes dari pagi hingga sore bersama buku sketsanya.
Sambil mengosongkan baris terakhir bukunya dari rak yang bergantung di samping tempat tidur, pertanyaan yang sama seminggu terakhir ini berulang dalam kepalanya: umur-ku baru jalan delapan belas, tapi kenapa aku merasa ter-lalu lelah untuk semua ini?
Pintu di balik punggungnya berderit pelan.
“Nee2, Keenan. Jangan bebani kopermu dengan buku. Biar Oma yang kirim semua bukumu ke Jakarta.”
Keenan tersenyum tipis, urung membereskan buku-buku tadi. Hatinya terusik. Oma mengatakan itu seolah-olah ia tak akan pernah kembali ke rumah ini.
Keenan tahu saat ini akan hadir tak terelakkan. Hanya keajaiban yang bisa membatalkannya kembali ke Indonesia. Bertahun-tahun, Keenan berharap dan berdoa keajaiban itu akan datang. Keajaiban tak datang-datang. Hanya sesekali telepon dari Mama yang memuji sketsa-sketsa yang ia kirim, tanpa ucapan tambahan yang menyiratkan kalau ia bisa terus tinggal di Amsterdam, menemani Oma yang berjuang agar tidak digusur ke panti jompo karena dianggap terlalu tua untuk hidup sendiri, melukis di salah satu bangku di Vondelpark, tumbuh besar menjadi seniman-seniman yang ia kagumi dan banyak berseliweran di kota ini.
Keajaiban yang dimiliki Keenan punya tanggal kedalu-warsa. Cukup enam tahun saja. Orangtuanya bertengkar hebat seminggu sebelum akhirnya memutuskan bahwa ia, anak pertama mereka, dilepas ke negeri orang. Padahal Keenan tidak merasa di negeri orang. Bukankah di kota ini mamanya dilahirkan dan menjadi pelukis, sampai akhirnya pergi ke Indonesia dan berhenti menjadi pelukis? Keenan tidak tahu persis apa yang terjadi. Bagaimana mungkin orangtuanya, sumber dari bakat melukis yang mengalir da-lam darahnya, justru ingin memadamkan apa yang mereka wariskan?
Papa khawatir Amsterdam akan menghidupkan seorang seniman dalam diri anaknya. Kenapa Papa takut? Keenan dulu bertanya. Karena otakmu terlalu pintar untuk cuma jadi pelukis, jawab ayahnya. Keenan pun bertanya-tanya, haruskah dia mulai menyabotase nilai-nilainya sendiri di sekolah agar papanya keliru? Tapi, untungnya, sebelum itu terjadi, Papa dan Mama sepakat. Dia diizinkan bersekolah di Amsterdam untuk enam tahun. Hanya enam tahun.
Baca juga Partikel oleh Dee Lestari
Judul : Perahu Kertas Oleh Dee Lestari Pdf
Karya : Dee Lestari
Download : Perahu Kertas Oleh Dee Lestari Pdf
Terima kasih anda telah mengunjungi website kami dan telah "Download kumpulan Ebooks Free" jangan lupa untuk terus mengunjungi website kami akan terus melakukan update Ebooks terbaru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.