Selamat pagi, sebelumnya terimakasih untuk sahabat pembaca yang senantiasa setia mengunjungi website kami. saya ingin berbincang-bincar sebentar sesuai dengan yang saya katakan kalau minggu ini akan memposting Novel yang di buat oleh Dee Lestari. ini postingan kedua saya novel Dee Lestari yang berjudulkan Gelombang. oke mending kita langsung saja baca cuplikan novelnya sebagai berikut.
Berikut isi cuplikan dalam novel ini :
Tiga mok kopi disuguhkan Reuben dengan setengah memaksa. Mereka berbincang di ruang
televisi disaksikan pesawat televisi yang padam. Dimas tak menyentuh kopinya sama sekali. Ia
tak mengizinkan apa pun mendistraksinya dari kisah Toni.
“Aku sudah lama tahu Supernova. Aku nggak ikut newsletter-nya, cuma numpang baca dari temanteman.
Aku cukup suka apa yang dia tulis. Tapi, aku nggak pernah terpikir berinteraksi sama dia atau cari
tahu lebih. Satu hari, teman-temanku yang ikut newsletter-nya ribut, Supernova vakum dua minggu,
padahal sebelumnya dia nggak pernah berhenti. Akhirnya, aku hack. Iseng doang. Cuma pengin tahu
kenapa dia berhenti. Aku berhasil tahu alamat IP-nya. Siapa orangnya. Tahu-tahu, orang itu
mengontakku.”
“Siapa dia?” tanya Dimas tegang.
“Mas nggak bakalan nyangka. Supernova ternyata dipegang oleh CEO perusahaan trading.”
“Jadi, Supernova itu dibikin oleh korporasi?” Reuben hampir tersedak kopinya sendiri.
Toni menggeleng. “Nggak ada hubungan dengan perusahaannya. Itu proyek pribadi. Siang hari dia
CEO, malamnya jadi Supernova. Sudah kayak Batman,” lanjut Toni. “Namanya Ferre Pratama.”
“Faraday!” seru Reuben.
“Bukan, Mas. Ferre Pratama.”
“It’s just one of his ‘F’ words. Lama-lama biasa, Ton,” sela Dimas.
“Aku tahu Ferre! Kami berdua kenal dia!” Reuben menoleh ke arah Dimas. “Karakter kita…
Kesatria….” Reuben tak sanggup melanjutkan.
“Tujuan Ferre mengontakmu apa, Ton?” tanya Dimas.
“Katanya, Ferre pernah dapat pesan, orang pertama yang berhasil menjebol Supernova harus dia kontrak
untuk membangun firewall yang baru. Orang itu aku. Ferre menawarkan honor fantastis. Gila kalau ada
yang nolak. Aku terimalah tawarannya. Aku bikinkan dia sistem pengamanan yang paling canggih yang
aku bisa. Ferre baru mulai menjalankan newsletter Supernova setelah pekerjaanku selesai.”
“Sebentar,” sela Reuben, “Ferre mendapat pesan? Dari siapa?”
“Ferre bukan yang bikin Supernova. Itu sistem warisan. Dia cuma meneruskan. Orang yang bikin
Supernova pertama kalilah yang kasih instruksi itu ke dia.”
Reuben dan Dimas saling berpandangan. “Bintang Jatuh?” desis Dimas.
Meski dibunyikan dengan lirih, Toni menangkap dua kata yang disebut Dimas dengan jelas. Air
mukanya berubah pias. Terlalu drastis untuk tidak disadari.
“Kamu kenapa, Ton?” tanya Reuben.
Toni menggeleng sambil memaksakan senyum. “Kalau memungkinkan, aku pengin ketemu sama yang
namanya Gio.”
“Kami ingin ketemu Ferre. Bisa kamu atur?” balas Reuben.
“Aku coba.”
Reuben mencondongkan badan, berbicara dengan sungguh-sungguh seperti seorang pelatih
menginstruksikan tim sebelum tanding. “Dimas, besok undang Gio kemari. Toni, dipastikan kamu
nginap di sini.”
Baca juga Gelombang Oleh Dee Lestari Pdf
Judul : Inteligensi Embun Pagi Oleh Dee Lestari Pdf
Karya : Dee Lestari
Download : Inteligensi Embun Pagi Oleh Dee Lestari Pdf
Terima kasih anda telah mengunjungi website kami dan telah "Download kumpulan Ebooks Free" jangan lupa untuk terus mengunjungi website kami akan terus melakukan update Ebooks terbaru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.