Sinopsis:
Dia cinta pertamaku. Dia cinta masa kecilku.
Dia cinta gilaku. Dia kedipan mataku.
Dia cinta monyetku. Dan dia adalah cintaku selamanya. Dia dulu dekat, tapi selalu menjauh. Kini dia dekat, tapi terasa jauh.
Dulu dia tampan, sekarang dia jauh lebih tampan. Dulu dia songong, sekarang dia semakin songong. Dulu dia menolakku, sekarang pun juga. Dulu aku tidak pernah menyerah untuk mendekatinya, sekarang pun sama.
Menjinakkannya itu lebih susah daripada menjinakkan singa yang mengamuk.
Tapi aku tidak akan pernah menyerah.
Itu…
Dia…
***
“Kak Melvin lucu deh!”
Aku terus mengejarnya.
Dia pun mulai ketakutan.
"Kalian tahu kan benci itu awal dari apa? Benar, dari cinta." (Hal.31)
Setiap orang pasti pernah merasakan menyukai seseorang. Menyukai yang sangat dalam hingga tidak lagi memikirkan orang yang kita sukai membalas perasaan kita atau tidak. Yang terpenting hanya 1 (satu) maju terus pantang mundur.
Inilah yang terjadi pada Oninda Mely Rahardita, yang biasa dipanggil Oon. Oon yang sudah sejak masih kanak-kanak menyukai sosok Melvin. Sayangnya semakin Oon ingin mendekati Melvin, bukannya mendekat Melvin malah berusaha menghindar. Melvin benar-benar merasa terganggu dengan segala tingkah laku Oon yang dianggapnya kecentilan.
"Kalian kenal cewek yang bernama Oon? Kalau tidak kenal, kalian beruntung. Jadi, Oon itu adalah cewek penuh musibah. Dia mimpi burukku sejak kecil. Pengganggu kehidupanku. Pembawa sial." (Hal.33)
Namun, seberapa pun seringnya Melvin menghindari Oon, ada saja kesempatan yang membuat mereka sering bertemu. Hal ini membuat Oon bahagia karena bisa bertemu dengan cinta pertamanya, tetapi tidak berlaku bagi Melvin. Melvin seakan "alergi" bertemu dengan Oon.
"Tapi jangan suruh Oon buat menjauh dari Kak Melvin, soalnya enggak bisa. Karena kita kan, kutub utara dan selatan. Jadi, selalu tarik-menarik." (Hal.68)
Bagaimana akhir kisah Oon dan Melvin? Akankah Oon menyerah dengan perasaannya atau malah sebaliknya Melvin yang akhirnya luluh dengan perjuangan Oon?
Penulis: Aniqotuz Zahro
Penerbit: Ikon
ISBN13: 9786027465367
Format: .pdf
Filesize: 3MB
Dia cinta pertamaku. Dia cinta masa kecilku.
Dia cinta gilaku. Dia kedipan mataku.
Dia cinta monyetku. Dan dia adalah cintaku selamanya. Dia dulu dekat, tapi selalu menjauh. Kini dia dekat, tapi terasa jauh.
Dulu dia tampan, sekarang dia jauh lebih tampan. Dulu dia songong, sekarang dia semakin songong. Dulu dia menolakku, sekarang pun juga. Dulu aku tidak pernah menyerah untuk mendekatinya, sekarang pun sama.
Menjinakkannya itu lebih susah daripada menjinakkan singa yang mengamuk.
Tapi aku tidak akan pernah menyerah.
Itu…
Dia…
***
“Kak Melvin lucu deh!”
Aku terus mengejarnya.
Dia pun mulai ketakutan.
"Kalian tahu kan benci itu awal dari apa? Benar, dari cinta." (Hal.31)
Setiap orang pasti pernah merasakan menyukai seseorang. Menyukai yang sangat dalam hingga tidak lagi memikirkan orang yang kita sukai membalas perasaan kita atau tidak. Yang terpenting hanya 1 (satu) maju terus pantang mundur.
Inilah yang terjadi pada Oninda Mely Rahardita, yang biasa dipanggil Oon. Oon yang sudah sejak masih kanak-kanak menyukai sosok Melvin. Sayangnya semakin Oon ingin mendekati Melvin, bukannya mendekat Melvin malah berusaha menghindar. Melvin benar-benar merasa terganggu dengan segala tingkah laku Oon yang dianggapnya kecentilan.
"Kalian kenal cewek yang bernama Oon? Kalau tidak kenal, kalian beruntung. Jadi, Oon itu adalah cewek penuh musibah. Dia mimpi burukku sejak kecil. Pengganggu kehidupanku. Pembawa sial." (Hal.33)
Namun, seberapa pun seringnya Melvin menghindari Oon, ada saja kesempatan yang membuat mereka sering bertemu. Hal ini membuat Oon bahagia karena bisa bertemu dengan cinta pertamanya, tetapi tidak berlaku bagi Melvin. Melvin seakan "alergi" bertemu dengan Oon.
"Tapi jangan suruh Oon buat menjauh dari Kak Melvin, soalnya enggak bisa. Karena kita kan, kutub utara dan selatan. Jadi, selalu tarik-menarik." (Hal.68)
Bagaimana akhir kisah Oon dan Melvin? Akankah Oon menyerah dengan perasaannya atau malah sebaliknya Melvin yang akhirnya luluh dengan perjuangan Oon?
Penerbit: Ikon
ISBN13: 9786027465367
Format: .pdf
Filesize: 3MB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.