Sinopsis:
Nazhifa gadis yang selalu setia melihat ke arah halte dekat sekolah. Melihat sosok cowok yang mampu menarik perhatiannya. Berharap bisa berkenalan dan berbagi earphone mendengarkan musik berdua dengan cowok itu.
Namun, berbagi earphone dengan cowok halte tak semudah pemikirannya. Bersama cowok halte tak semudah membalikkan telapak tangan. Bersama cowok yang tak peka haruslah memiliki stok sabar bergudang-gudang.
From: Little Princess
Hai Ghazy yang terhormat, terima kasih buat tumpangannya. Ini yang terakhir kali dan setelah ini anggap saja kita nggak pernah kenal. Ingat tuh!! Ya walaupun aku tahu kamu nggak pernah nganggep orang lain ada. Bye maksimal!!!!
Membaca cerita ini benar-benar susah buat move on sama keseruan 3 tokoh ini. Ada saja ulah mereka yang membuat gemas setengah mati. Rasanya pingin jedotin kepala tokoh-tokohnya saking gemasnya *kejam banget yaaa*. Sifat yang ditampilkan di masing-masing tokoh pun cukup berimbang. Dimana ada yang ekstrovert, introvert, ambivert.
Ghany dengan segala sifatnya yang pastinya membuat cewek-cewek terkagum-kagum, berbeda dengan sifat Ghazy yang pelan tapi pasti membuat banyak cewek mundur teratur karena tak tahan dengan sifat dan sikapnya yang dingin. Zhifa yang ceria, feminim, namun tak sedikitpun sifatnya yang feminim. Hampir sama dengan Ghany sebenarnya.
Alur yang digunakan di novel ini adalah maju.. maju.. cantik.. cantik.. Dimulai dari kisah semasa awal bertemu hingga ke kisah setelah kuliah. Hanya saja, ada sedikit yang mengganjal, dimana diceritakan Zhifa mempunyai trauma. Tapi, tak dijelaskan mengapa dia trauma, bagaimana kejadiannya. Diceritakan hanya sekilas saja. Ada 1 beberapa part yang membuat hati langsung jleb.. jleb.. dalem bangettt, brooo. Itu kalau ngalamin di dunia nyata, palingan juga udah ngehabisin tissue sampai banyak.
Genrenya masih romantis, tapi ini masuk ke teenlit namun mengarah ke dewasa, jadinya apa yaa? Young Adult yaa? Jangan harapkan kisah romantisnya bakalan bikin pingin, yang ada bikin emosi, gemes, dan speechless.
Namun, berbagi earphone dengan cowok halte tak semudah pemikirannya. Bersama cowok halte tak semudah membalikkan telapak tangan. Bersama cowok yang tak peka haruslah memiliki stok sabar bergudang-gudang.
From: Little Princess
Hai Ghazy yang terhormat, terima kasih buat tumpangannya. Ini yang terakhir kali dan setelah ini anggap saja kita nggak pernah kenal. Ingat tuh!! Ya walaupun aku tahu kamu nggak pernah nganggep orang lain ada. Bye maksimal!!!!
Membaca cerita ini benar-benar susah buat move on sama keseruan 3 tokoh ini. Ada saja ulah mereka yang membuat gemas setengah mati. Rasanya pingin jedotin kepala tokoh-tokohnya saking gemasnya *kejam banget yaaa*. Sifat yang ditampilkan di masing-masing tokoh pun cukup berimbang. Dimana ada yang ekstrovert, introvert, ambivert.
Ghany dengan segala sifatnya yang pastinya membuat cewek-cewek terkagum-kagum, berbeda dengan sifat Ghazy yang pelan tapi pasti membuat banyak cewek mundur teratur karena tak tahan dengan sifat dan sikapnya yang dingin. Zhifa yang ceria, feminim, namun tak sedikitpun sifatnya yang feminim. Hampir sama dengan Ghany sebenarnya.
Alur yang digunakan di novel ini adalah maju.. maju.. cantik.. cantik.. Dimulai dari kisah semasa awal bertemu hingga ke kisah setelah kuliah. Hanya saja, ada sedikit yang mengganjal, dimana diceritakan Zhifa mempunyai trauma. Tapi, tak dijelaskan mengapa dia trauma, bagaimana kejadiannya. Diceritakan hanya sekilas saja. Ada 1 beberapa part yang membuat hati langsung jleb.. jleb.. dalem bangettt, brooo. Itu kalau ngalamin di dunia nyata, palingan juga udah ngehabisin tissue sampai banyak.
Genrenya masih romantis, tapi ini masuk ke teenlit namun mengarah ke dewasa, jadinya apa yaa? Young Adult yaa? Jangan harapkan kisah romantisnya bakalan bikin pingin, yang ada bikin emosi, gemes, dan speechless.
Penulis: Ainun Nufus
Penerbit: Diandra Creative
ISBN13: 9786023362530
Format: .pdf
Filesize: 12MB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.