Laki-laki yang suka meramal itu berkata bahwa nanti mereka berdua akan bertemu di kantin sekolah. Pada awalnya Melia acuh dengan lelaku itu, tapi dia merasa terganggu karena setiap hari laki-laki itu selalu saja menghampirinya. Milea pun mau tidak mau mencari tahu laki-laki itu. Ternyata laki-laki itu bernama Dilan.
Pada suatu hari, ketika Dilan membuntuti Milea ketika pulang menggunakan angkot Dilan berkata, ” Milea, kamu itu cantik, akan tetapi aku belum cinta kepadamu. Tak tahu jika sore. Tunggu saja”. Kata yang diucapkan Melia menjadikan jantungnya berdetak dengan kencang, mungkin saja dia kaget dengan apa yang diucapkan oleh Dilan. Dengan diam Melia mendengar ucapan Dilan, saat itu juga Melia teringat dengan pacarnya bernama Beni yang tinggal di Jakarta.
Dilan mendekati Milea memakai cara yang unik dan tak biasa, mungkin karena hal itu Milea terus memikirkannya. Dilan meberikan hadiah kepada Melia sebuah cokelat melalui POS, Dilan pun membawa seorang tukang pijat ketika Milea jatuh sakit, Dilan memberik sebuah TTS ( teka teki silang ) kepada Melia untuk hadiah ualng tahunnya, yang lucunya TTSnya itu ada tulisan “Selamat Hari Lahir Melia, Ini aku persembahkan hadiah untuk kamu, Hanya sebuah TTS, tapi semuanya sudah aku isi, aku cinta kamu, aku tidak ingin kamu jadi pusing karena mengisi TTS ini”.
Waktu pun terus bergulir, Dilan dan Milea pun semakin akrab. Milea tahu tentang Dilan beberaa hal dari temannya yang bernama Wati, sepupu Dilan sekelas dengan Milea. Sekolah Milea mendapatkan kesempatan untuk mengikuti acara cerdas cermat yang diselenggarakan oleh TVRI, para siswa yang tidak mengikuti lomba boleh untuk memberikan semangat kepada teman-temannya yang mengikti lomba.
Milea pun ikut, dia pun sudah memiliki rencana untuk bertemu pacarnya Beni. Milea lama menunggu Beni yang janji akan bertemu di TVRI, akan tetapi Beni tidak datang-datang. Pada akhirnya, Milea pergi makan bersama temannya Wati dan Wanda. Ketika itu Beni datang dengan penuh emosi dan marah melihat Milea makan dengan laki-laki selain dirinya. Hubungan mereka kandas ketika itu juga. Jelang beberapa hari Beni mengajak Milea untuk kembali menjadi pacarnya, tapi Milea menolak penawaran Beni.
Suatu ketika Milea Bertemu dengan ibunda Dilan. Ternyata, ibunya Dilan asiknya sama seperti Dilan. Ibunya Dilan pun senang dengan Milea, jadi ibunya Dilan memberikan dukungannya agar mereka jadian.
Akhirnya mereka berdua pun resmi pacaran. Sampai-sampai, Dilan membuat surat resmu dilengkapi materai yang isinya seperti teks proklamasi.
Judul : Dilan : Dia Adalah Dilanku Tahun 1990
Penulis : Pidi Baiq
Tipe File : Pdf
Ukuran : 2.97 Mb
Halaman : 333
Sumber : https://luthfan.com/sinopsis-novel-dilan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.