Nama aslinya Thea Philopator. Ia ikut “bermain politik” di usianya yang masih remaja, bersaing dengan saudaranya Ptolemy XIII, setelah kematian ayahnya Ptolemy XII, tahun 51 SM.
Selama 4 tahun ia memimpin Mesir bersama Ptolemy XIII tersebut, hingga kemudian ia disingkirkan adiknya yang masih kecil, Ptolemy XIII, karena ambisi politik beberapa pejabat tinggi istana, yakni Pothinus, Achillas dan Theodotus.
Tahun 48 SM, ia dibuang di salah satu wilayah Syria, tempat ia bertemu Julius Caesar pertama kali.
Penyingkiran Cleopatra VII ini menggambarkan konflik internal dinasti Ptolemy Mesir, sekaligus melemahkan kekuatan militer dan politik Mesir, hingga kemudian untuk pertama kalinya Romawi berhasil menaklukkan Mesir.
Cleopatra, nama ratu Mesir Kuno ini, sudah demikian melegenda. Ia terkenal dalam sejarah sebagai wanita yang cantik dan ambisius. Dengan kecantikannya, ia pikat dan taklukkan semua lelaki untuk tunduk, mengabdi dan menuruti ambisi kekuasaannya. Julius Caesar, penguasa Roma yang gagah perkasa, adalah salah satu “korban” ke cantikan Cleopatra. Dia rela meninggalkan takhta hanya untuk Cleopatra.
Demikian juga Mark Anthony, pahlawan perang dan pengawal pribadi Caesar, bagai kerbau yang dicocok hidungnya, mau menuruti kehendak wanita yang dipujanya. Walau untuk itu ia harus membenturkan diri pada tembok yang kokoh.
Dengan ambisinya, ia tega meninggalkan dan menyingkirkan saudara kandungnya. Ia hanya mengenal mahkota dan jubah kekuasaan yang melekat di tubuh nya. Untuk mewujudkan ambisi itu, ia menempuh berbagai cara, menyingkirkan keluarga dan orang-orang yang tidak setia, bahkan rela mengorbankan diri dan harkat kewanitaannya.
Tapi dalam diri Cleopatra kita juga menemukan suri-teladan. Rasa nasionalismenya begitu kuat, dan sebagai wanita ia tidak mau dihina dan ditundukkan di bawah kaki lelaki.
Memang lantas muncul pertanyaan, apakah perilakunya yang ambisius dan mau mengorbankan diri untuk kepuasan lelaki merupakan tindakan yang tercela? Atau apakah semua tindakannya itu merupakan bukti jiwa ksatria yang mengalir dalam dirinya untuk membela negara dan tradisi leluhur?
Alangkah hebatnya orang yang berani dan mau mengorbankan apa pun yang ia miliki hanya untuk membela tradisi leluhur dan kejayaan bangsanya. Atau, apakah bagi manusia kekuasaan dan kejayaan begitu agung sifatnya, hingga manusia bisa berbuat apa saja dan berani mengorbankan apa saja?
Novel Cleopatra yang ada di tangan Anda ini adalah saduran dari drama karya Bernard Shaw dengan judul Caesar and Cleopatra. Naskah itu sendiri ditulis tahun 1899, artinya sudah cukup lama naskah itu dibuat, namun hingga sekarang orang masih menyebut nama Cleopatra.
Sebuah legenda tidak hanya berhenti pada cerita, tapi bisa memberi pelajaran, sekaligus bahan perenungan. Dengan membaca novel ini, Anda punya kesempatan untuk merenung tentang hakekat kekuasaan.
Info : Miliki Segera Koleksi Buku Digital & Novel Digital Gratis Lengkap Tanpa Harus Frustasi, Menghabiskan Waktu & Bingung Download Sana-Sini! Silahkan Lihat Penawaran Khusus Dari Saya.
Judul : Cleopatra
Judul Asli : Caesar and Cleopatra
Penulis : Bernard Shaw
Tipe File : Pdf
Halaman : 268
Sumber : https://pustaka-indo.blogspot.co.id/2017/04/cleopatra-karya-bernard-shaw.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.