Sinopsis:
Namaku Johan, dan akulah penyebab mimpi buruk semua orang. Semua orang selalu meremehkanku, mulai dari ibuku hingga anak-anak tolol di sekolahku, dan aku selalu berhasil memberi mereka pelajaran bahwa aku tidak bisa diremehkan. Tentu, beberapa akibatnya tak kuduga, seperti aku telah menewaskan ibuku dan beberapa kecelakaan lain, tapi itu harga yang harus kubayar demi menegakkan harga diriku.
Hidupku berubah drastis sejak aku bertemu Jenny, cewek yang sudah merebut rumah masa kecilku. Bukan saja itu kesalahan yang dilakukannya, melainkan juga ternyata dia berteman dengan cewek cantik yang seharusnya menjadi teman atau, lebih baik lagi, pacarku. Aku bertekad akan menghukum Jenny. Namun kebalikan dari harapanku, akulah yang dijebloskan ke rumah sakit jiwa.
Di balik dinding yang membatasiku dengan orang-orang gila, aku mulai menyusun siasat dan rencana. Aku berhasil memperdalam kemampuanku untuk memengaruhi orang lain, menggerakkan mereka untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan kotorku, bagaikan pion-pion tak berharga yang bisa kukorbankan sewaktu-waktu.
Sekarang, setelah aku berhasil keluar dari rumah sakit jiwa, waktunya untuk pembalasan dendam. Mereka semua yang sudah berani menentangku akan merasakan akibatnya. Sebab kali ini, aku akan mengirim mereka ke neraka....
Johan, sang psikopat muda, berhasil keluar dari RSJ yang mengurungnya selama ini. Jenny Angkasa, sang tokoh utama yg rendah hati, berlibur di Singapura bersama 2 cewek yang sekelas dan bernama sama dengannya. Hanny Pelangi, cewek yang merupakan sohib Jenny dan selalu sok, mengalami acara penutupan MOS yang mengguncang adrenalin. Tony & Markus, duo cowok paling ganteng di SMA Persada Internasional dan bersahabat erat dengan Hanny-Jenny, mendapati bahwa kamp judo yang direncanakan ternyata berakhir tidak sesuai dengan yang direncanakan.
Kini, Johan sudah menghirup udara bebas, yang menandakan nasib para tokoh segera dipertaruhkan. Antara hidup dan mati.
***
Untuk kesekian kalinya, saya harus menyerahkan kedua jempol saya untuk Ci Lexie. Penutup yang bagus, dan dieksekusi dengan baik. Para tokoh yang kalian baca di ketiga buku sebelumnya, akan berkumpul di sini. Semuanya. Kebayang dong gimana serunya sepak terjang Johan dengan rencana-rencana jahatnya. Semuanya hanya di buku ini.
Semua tokoh mendapat porsinya masing-masing dengan gaya dan ciri khas masing-masing yang sudah tak usah dipertanyakan lagi. Keahlian penulis dalam meracik kata-kata sangat terlihat. Dari buku pertama hingga keempat, ciri khas dari narasi tiap-tiap tokoh masih utuh dipertahankan, sehingga pembaca tidak perlu takut kehilangan ciri khas tokoh yang sudah dicintai sejak dari buku pertama. (sst, di buku ini, Ci Lexie juga menulis cerita dibalik tetralogi Johan Series dan di buku ini juga sudah ada halaman "Profil Penulis"-nya yang tidak ada di ketiga buku sebelumnya). Kalimat-kalimat yang dirajut Ci Lexie sangat jitu mendeskripsikan suasana menegangkan, mengerikan, menakutkan yang membuat mata tak bisa berpaling. Perasaan tokoh yang diceritakan lewat narasi juga menyentuh seakan menghanyutkan kita masuk ke dalam. Seakan kita Jenny, Hanny, Markus, Frankie, dan lain-lainnya (termasuk Johan mungkin?). Meskipun diceritakan dari berbagai PoV (Point of View), setiap narasi tokoh yang ada tetap saling melengkapi satu sama lain, sehingga tidak ada bagian yang "bolong". Adegan-adegan yang ada sudah pasti membuat bulu kuduk berdiri dan juga berkata "awwh" saat adegan romantis yang bikin superenvy. :D Unsur romantis dan komedi masih dipertahankan Ci Lexie di sini, namun tetap tidak menghilangkan satu persen pun aura thriller yang mencuat keluar.
Rencana-rencana jahat Johan bisa dilihat di sini. Bagi yang penasaran ada apa di balik kasus-kasus di ketiga buku sebelumnya, silakan diulik-ulik bukunya yang akan memaparkan semuanya secara jelas tanpa ditutup-tutupi. (spoiler gak ya?) Membaca tetralogi Johan Series, saya benar-benar dibawa oleh suasana thriller-nya dengan gaya bahasa yang asik. Saya seperti membaca novel-novel terjemahan yang di depan sampulnya tertulis "New York Times Bestseller". Saya benar-benar speechless sehabis menuntaskan tetralogi yang bagus-gus-gus banget ini. Ide yang mantap dan eksekusi yang luar biasa mengagumkan. Perpaduan yang sangat indah sekali. ;) Teror adalah salah satu dari buku penutup sebuah seri yang sangat saya suka. Dan tetralogi Johan Series juga merupakan salah satu dari novel thriller berseri paling mengguncang nyali yang pernah saya nikmati. (psst, nyali kamu-kamu akan sangat diuji di sini dan adrenalin kamu juga bakal naik-turun, jungkir-balik, pontang-panting, bolak-balik ke sana kemari). ;)
Silakan menikmati Teror dan tetralogi Johan Series. Jangan takut kecewa, karena sama sekali tidak membuat kita menyesal sudah mengambilnya dari rak toko buku. :) Dan selamat menikmati adrenalin kamu yang diguncang habis-habisan di sini.
Lihat Novel Johan Series lainnya DISINI
Hidupku berubah drastis sejak aku bertemu Jenny, cewek yang sudah merebut rumah masa kecilku. Bukan saja itu kesalahan yang dilakukannya, melainkan juga ternyata dia berteman dengan cewek cantik yang seharusnya menjadi teman atau, lebih baik lagi, pacarku. Aku bertekad akan menghukum Jenny. Namun kebalikan dari harapanku, akulah yang dijebloskan ke rumah sakit jiwa.
Di balik dinding yang membatasiku dengan orang-orang gila, aku mulai menyusun siasat dan rencana. Aku berhasil memperdalam kemampuanku untuk memengaruhi orang lain, menggerakkan mereka untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan kotorku, bagaikan pion-pion tak berharga yang bisa kukorbankan sewaktu-waktu.
Sekarang, setelah aku berhasil keluar dari rumah sakit jiwa, waktunya untuk pembalasan dendam. Mereka semua yang sudah berani menentangku akan merasakan akibatnya. Sebab kali ini, aku akan mengirim mereka ke neraka....
Johan, sang psikopat muda, berhasil keluar dari RSJ yang mengurungnya selama ini. Jenny Angkasa, sang tokoh utama yg rendah hati, berlibur di Singapura bersama 2 cewek yang sekelas dan bernama sama dengannya. Hanny Pelangi, cewek yang merupakan sohib Jenny dan selalu sok, mengalami acara penutupan MOS yang mengguncang adrenalin. Tony & Markus, duo cowok paling ganteng di SMA Persada Internasional dan bersahabat erat dengan Hanny-Jenny, mendapati bahwa kamp judo yang direncanakan ternyata berakhir tidak sesuai dengan yang direncanakan.
Kini, Johan sudah menghirup udara bebas, yang menandakan nasib para tokoh segera dipertaruhkan. Antara hidup dan mati.
***
Untuk kesekian kalinya, saya harus menyerahkan kedua jempol saya untuk Ci Lexie. Penutup yang bagus, dan dieksekusi dengan baik. Para tokoh yang kalian baca di ketiga buku sebelumnya, akan berkumpul di sini. Semuanya. Kebayang dong gimana serunya sepak terjang Johan dengan rencana-rencana jahatnya. Semuanya hanya di buku ini.
Semua tokoh mendapat porsinya masing-masing dengan gaya dan ciri khas masing-masing yang sudah tak usah dipertanyakan lagi. Keahlian penulis dalam meracik kata-kata sangat terlihat. Dari buku pertama hingga keempat, ciri khas dari narasi tiap-tiap tokoh masih utuh dipertahankan, sehingga pembaca tidak perlu takut kehilangan ciri khas tokoh yang sudah dicintai sejak dari buku pertama. (sst, di buku ini, Ci Lexie juga menulis cerita dibalik tetralogi Johan Series dan di buku ini juga sudah ada halaman "Profil Penulis"-nya yang tidak ada di ketiga buku sebelumnya). Kalimat-kalimat yang dirajut Ci Lexie sangat jitu mendeskripsikan suasana menegangkan, mengerikan, menakutkan yang membuat mata tak bisa berpaling. Perasaan tokoh yang diceritakan lewat narasi juga menyentuh seakan menghanyutkan kita masuk ke dalam. Seakan kita Jenny, Hanny, Markus, Frankie, dan lain-lainnya (termasuk Johan mungkin?). Meskipun diceritakan dari berbagai PoV (Point of View), setiap narasi tokoh yang ada tetap saling melengkapi satu sama lain, sehingga tidak ada bagian yang "bolong". Adegan-adegan yang ada sudah pasti membuat bulu kuduk berdiri dan juga berkata "awwh" saat adegan romantis yang bikin superenvy. :D Unsur romantis dan komedi masih dipertahankan Ci Lexie di sini, namun tetap tidak menghilangkan satu persen pun aura thriller yang mencuat keluar.
Rencana-rencana jahat Johan bisa dilihat di sini. Bagi yang penasaran ada apa di balik kasus-kasus di ketiga buku sebelumnya, silakan diulik-ulik bukunya yang akan memaparkan semuanya secara jelas tanpa ditutup-tutupi. (spoiler gak ya?) Membaca tetralogi Johan Series, saya benar-benar dibawa oleh suasana thriller-nya dengan gaya bahasa yang asik. Saya seperti membaca novel-novel terjemahan yang di depan sampulnya tertulis "New York Times Bestseller". Saya benar-benar speechless sehabis menuntaskan tetralogi yang bagus-gus-gus banget ini. Ide yang mantap dan eksekusi yang luar biasa mengagumkan. Perpaduan yang sangat indah sekali. ;) Teror adalah salah satu dari buku penutup sebuah seri yang sangat saya suka. Dan tetralogi Johan Series juga merupakan salah satu dari novel thriller berseri paling mengguncang nyali yang pernah saya nikmati. (psst, nyali kamu-kamu akan sangat diuji di sini dan adrenalin kamu juga bakal naik-turun, jungkir-balik, pontang-panting, bolak-balik ke sana kemari). ;)
Silakan menikmati Teror dan tetralogi Johan Series. Jangan takut kecewa, karena sama sekali tidak membuat kita menyesal sudah mengambilnya dari rak toko buku. :) Dan selamat menikmati adrenalin kamu yang diguncang habis-habisan di sini.
Lihat Novel Johan Series lainnya DISINI
Penulis: Lexie Xu
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
ISBN13: 9786020312965
Format: .pdf
Filesize: 32MB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.