Sebuah pasukan elite yang berkekuatan hampir satu juta orang di bawah Reichsführer SS Heinrich Himmler, Waffen-SS (SS Bersenjata) memiliki banyak kontradiksi. Dihukum oleh Mahkamah Militer Internasional di Nürenberg sebagai sebuah bagian integral dari SS (Schutzstaffel, Regu Pengawal) Nazi serta sebagai sebuah organisasi kriminal yang bertanggung jawab atas tindak kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan, tetapi bekas prajurit Waffen-SS maupun para pendukungnya telah mengklaim, dalam kata-kata yang disampaikan pada tahun 1953 kepada Kanselir Jerman (Barat) Konrad Adenauer, bahwa mereka ”soldaten wie die anderen auch” (”hanya prajurit biasa seperti yang lainnya”).
Para perwira senior Waffen-SS, seperti bekas SS-Oberstgruppenführer Paul Hausser dan SSObergruppenführer Felix Steiner, membela Waffen-SS lewat tulisan-tulisan polemik mereka. Dalam bukunya yang berjudul Waffen-SS im Einsatz (Waffen-SS Beraksi), Hausser berharap tulisannya ”akan menyingkirkan kebohongan dan tuduhan yang mengelilingi Waffen-SS dan membantu memberikan unit berani ini tempatnya yang sah bersama-sama dengan angkatan Wehrmacht lainnya.” Penghormatan militer terhadap Waffen-SS setelah perang diberikan oleh bekas perwira senior Wehrmacht seperti Heinz Guderian, yang menulis bahwa ”semakin lama perang berlangsung, semakin sedikitlah mereka dapat dibedakan dari Angkatan Darat.”
Selama Perang Dunia II, Waffen-SS memperoleh reputasi besar di kalangan para prajurit dan penduduk sipil Jerman sebagai sebuah pasukan elite yang memperlihatkan keterampilan yang luar biasa, baik dalam me- nyerang maupun bertahan. Namun dapatkah Waffen-SS benar-benar disebut sebagai sebuah unit militer murni dan disandingkan dengan Divisi ’Grossdeutschland’ Angkatan Darat Jerman atau Fallschirmjäger Luftwaffe maupun dengan unit-unit Rangers Amerika, Pasukan Payung Inggris, atau Divisi Garda Uni Soviet? Reputasi Waffen-SS terikat dengan keterlibatan langsungnya dalam berbagai kejahatan perang yang terdokumentasi dengan baik terhadap para prajurit maupun penduduk sipil, serta kesetiaan pribadinya terhadap Adolf Hitler maupun Heinrich Himmler.
Bahkan di antara bangsa Jerman sendiri, Waffen-SS memiliki reputasi yang menakutkan. Pada bulan Maret 1942, RSHA (Reichssicherheitshauptamt, Jawatan Pu- sat Keamanan SS) menyampaikan kepada pemimpin SS Heinrich Himmler sebuah laporan rahasia SD (Sicher heitsdienst, Dinas Rahasia SS) mengenai apa yang dipikirkan bangsa Jerman mengenai pasukan bersenjata Adolf Hitler yang paling kejam dan paling ditakuti itu. ”Pada dasarnya,” demikian kata laporan tersebut, ”bisa dikatakan bahwa prestasi Waffen-SS membuatnya mendapatkan tempat di hati rakyat. Terutama dalam hal ikatan persahabatan dan hubungan yang sangat baik antara para perwira, bintara, dan tamtama.”
Inilah kisah pengawal elite Hitler dalan Perang Dunia II: Waffen-SS.
Detail Buku:
Judul: Waffen SS Pasukan Elit Pengawal HitlerPenulis: Nino Oktorino
Penerbit: Elex Media Komputindo
ISBN: 978-602-02-1741-3
Baca-Download: Google Drive
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.