Dalam lembaran faks yang sudah mengeriput itu tertulis ZRH. Kode untuk Zarah. Aku. Brad to Borneo. Itu nama proyeknya. Kulit keningku ikut berkerut, otakku menelusuri perbendaharaan nama selebritas yang kupunya. “Brad the ‘If ’ song? How old are these people now? Mereka bukan mau tur keliling pabrik LNG di Bontang, kan?”tanyaku bingung.
Zach, yang menyerahkan lembar faks tadi, berusaha keras mencerna komentarku, baru kemudian terpingkal-pingkal. “That’s Bread, you moron,” serunya. “This is BRAD. The sexiest Homo sapiens of 21 st century. God, you’re so pathetic!”
Valerie Wilkes, profesor muda dari Departemen Geosciences di Massachusetts University yang baru dua hari bergabung dengan kami masih bau kopi Starbucks, kalau kata Zach langsung membelalakkan mata."PITT?" Valerie melengking. "Brad fucking Pitt?" Aku merenung sejenak. Berusaha mengingat-ingat yang mana.
Zach roboh ke tanah dan tertawa terguling-guling melihat pemandangan itu. Antara Valerie yang rela kencan dengan sepuluh orangutan demi masuk ke short list pendamping WWF yang secara berkala memboyong selebritas Hollywood masuk hutan, dengan aku yang berkali-kali ditawari ikut tapi selalu menolak tanpa tahu apa yang sebenarnya kulewatkan. Tahun lalu, mereka membawa Julia something Roberts? Lupa lagi.
Zach membodoh-bodohiku selama sebulan karena ia sendiri rela melakukan apa saja demi memotret senyum maut Julia di pagi hari. Seakan-akan panjang gigi perempuan itu bakal bertambahatau berkurang seinci, tergantung sinar matahari.
Judul : Supernova : Partikel
Karya : Dewi Lestari
Download : Partikel.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.