Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, 16.00 WIB
“SHEILAAA!”
Pelukan beberapa orang menyergap tubuh semampai Sheila dari belakang. Gadis berambut ikal kecokelatan itu menengok. Ia tak bisa menahan senyum lebarnya kala melihat tiga sahabatnyasemasa SMA hadir di depan mata. “Rani, Olive, Kantaaa!” Sheila jingkrak-jingkrak kegirangan. Ia memang ekspresif. Baru tidak bertemu sebulan lamanya, seperti sudah tak bertemu bertahun-tahun.
“Puas-puasin peluk Sheila! Soalnya kita bakal pisah lama banget sama diaaa…,” Rani menyandarkan kepala ke bahu Sheila. Di antara Olive dan Kanta, Rani memang yang paling dekat dengan Sheila. Jadi ketika Sheila akan berangkat ke Paris untuk kuliah, ia sangat sedih. Sheila yang sering jadi tempat curahan hati teman-temannya paling tidak bani empat tahun lagi kembali ke Tanah Air .
“Baguslah Sheila pergi. Berarti sekarang, kamu harus nyelesein masalah kamu sendiri.” Nino, pacar Rani, berdiri di belakang Rani, Olive, dan Kanta. Ia menggenggam sebuket bunga dan sebungkus kado berpita pink.
“Eh, Nino? Apa kabar?” ungkap Sheila hangat. Nino juga teman sekelasnya di SMA. Mungkin Sheila lebih mengenal Nino daripada Nino mengenal Sheila. Masalahnya, Rani tak berhenti curhat tentang cowoknya ini kepada Sheila.
“Oh iya, Sheila,” Kanta merampas kado yang berada dalam genggaman Nino. Nino yang sudah tahu tabiat Kanta yang tomboi dan sedikit kasar tak tersinggung sama sekali. “Ini ada hadiah dari kita. Tapi, bukanya di Paris aja,ya.” “Semoga lo suka, ya.” Olive merangkul Sheila sekali lagi.
Judul : Love in Paris
Karya : Silvarani
Download : Love in Paris.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.