Prolog
Usai enam tahun, aku suka memikirkan hal-hal aneh. Salah satunya aku pernah sibuk memikirkan : jika kita buang air besar di hulu kapuas, kira-kira butuh berapa hari kotoran itu aka tiba di muara sungai, melintas di depan rumah papan kami?
" kau ada-ada saja, Borno. urusan kotoran saja kaulamunkan."
Bapak bukanya menjawab, malah tergelak, sibuk membereskan jaring.
Aku mengeluarkan nada kecewa, pindah bertanya pada ibu. "Borno, jangan tanya macam-macam! melihat tingkah kau satu macam saja ibu sudah pusing'. ibu melotot, tangannya terus memilah-milah ikan hasil tangkapan semalam, menyuruhku bergegas mengantar pesanan. jadilah, sebelumnya ibu meneriakiku dua kali, aku berdiri membawa tampuk tali rotan yang ikannya kait-mengait seperti buah rambai.
Judul : Kau, Aku dan Sepucuk Angpau Merah
Karya : Tere Liye
Download : Kau, Aku dan Sepucuk Angpau Merah.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.