Gadis Kecil Itu adalah Raina. Tapi saat beranjak remaja, ia lebih suka dipanggil Rain. Bukan karena mengikuti tren nama panggilan supaya eksis, tapi tapi karena ia sangat mencintai hujan. Seperti saat ini Rain tidak memedulikan butiran gerimis yang mulai membasahi setiap helai rambutnya yang dikuncir kuda.
Gelitik rasa basah ddan dingin yang memyusup ke poriporinya sesekali terasa menusuk saat saat angin menambah frekuensi gerimis menjadi deras. Raina tidak peduli bahkan, sepasang kaki kecilnya menapaki dermaga dengan loncatan loncatan kecil yang tak beraturan. Raina berdansa. Baginya, hujan itu indah, apalagi saat Raina belajar berdansa dibawah siraman hujan. Meski beberapa kali kakinya terpeleset, tapi Raina malah ketawa.
Riana terus berdansa dengan mata terpejam. Berkhayal jika dirinya adalah seorang putri cantik jelita dan dengan butiran air hujan yang membahasahinya adalah jutaan kelopak mawar hujan adalah momen kedua yang terindah setelah magic hour, beberapa detik penuh keajaiban saat langit terlukis indah oelh tangan tuhan. Momen dimana Raina melupak segala kesedihan, rasa sakit atau laparnya. Entah ini apa disebut Raina, yang pasti ini gejolak rasa bahagia memancarkan keriangan diwajah Raina.
Riana memang seorang anak panti asuhan. Sejarah hidupnya tidak pernah jelas diketahuinya, karena Raina ditemukan penduduk sekitar panti yang hanyut didalam keranjang dalam keadaan kediginan membiru kehujanan. Namun, hujan tidak membunuhnya saat itu.Dan seperti kata orang, apa yang tidak membunuhmu hanya membuatmu menjadi lebih kuat dan itulah Raina.
Judul : Magic Hour Let In The Unexpected
Karya : Tisa Ts
Download : Magic Hour Let In The Unexpected.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.