Prolog
Iklan-iklan itu, foto-foto itu, seluruh tulisan yang dibacanya itu tidak bohong. Kota ini memang biru. Biru yang begitu biru, juga baby blue dalam lanskap berbukit yang menawan. Berada di tempat ini, bahkan seorang jelmaan Smurf seperti Nada pun tidak tampak cukup biru.
Seolah seluruh color palette di kota ini hanya mengenal satu warna. Biru yang indah. Sebuah perasaan kurang nyaman menelisik benaknya. Seperti ada seseorang yang diamdian, mengikuti. Nada menghentikan langkah menapaki tiapundakan menuju titik yang dia tuju, tempat pertemuan itu.
Punggungnya meremang. Seolah ada sepasang mata mengamatinya dari balik labirin biru yang rapat ini. Perasaan lama yang cukup dia kenal. Nada berdiri tegak, dan memutar pandangan. “Haykal?” bisiknya nyaris tak terdengar. Tangga batu biru menyembulkan sosok itu. Rambutnya. Wajahnya. Tubuhnya. Semakin mendekat. Masih tepat seperti yang Nada ingat. Dan senyum Nada terkembang, Sempurna.
Haykal membalas dengan tarikan bibir yang Nada hafal luar kepala. Sekejap senyum pria itu pun merekah tak kalah lebar. Kerlip kebahagiaan yang sekilas muncul di manik mata Haykal, membuat lutut Nada mendadak seperti semacam agar-agar.
“Nada…..” Suara berat Haykal menyapa gendang telinganya, memaksanya tetap berdiri
tegak, dan mencoba sedapat mungkin terlihat baik-baik saja.
“Hai…,” sahut Nada, tidak berhasil menyembunyikan suaranya yang gemetar. Dia sibuk memaki-maki dirinya sendiri, yang grogi macam anak bau kencur .
“Senang sekali kita bertemu lagi.” Haykal mengangkat satu alisnya.
“Senang sekali kita bertemu lagi,” Nada membeo dengan suara parau.
Kebahagiaan yang membanjir ke seluruh sel-sel tubuh, ternyata justru berdampak buruk pada kinerja otaknya. Kemampuannya merangkai kata-kata menguap seperti embun bertemu sinar matahari. Dia hanya bisa malu-malu menatap balik pada pemuda jangkung dengan wajah bengal di hadapannya.
Judul : Love In Blue City
Karya : Irene Dyah
Download : Love In Blue City.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.