Musim semi sudah di lalui dengan kesepian yang benar-benar mencekam. Seharusnya musim panas tidak begitu, tapi Kay memilih untuk menanti lagi.
Sudah hampir setahun ia terus menanti dan menanti kedatangan Ivea ke Jepang dan seandainya saat itu tiba, Kay benar-benar akan mengatakan kepada gadis itu tentang perasaannya yang sebenarnya. Pelan-pelan Kay mulai merasa bosan menanti hati Ivea yang tidak kunjung pasti. Sebelum pergi ia melihat kebimbangan dimata Ivea dan itu semakin memperkuat keinginannya utuk menjauh.
Dia cuma figuran, Ivea tidak mencintainya, kata-kata itu terus bermainmain di benaknya dan membuatnya nyaris gila. Seandainya ia mengatakan perasaannya kepada gadis itu kemungkinan terbesar yang di dapatnya adalah penolakan karena yang Ivea yakini saat itu rasa cinta di antara mereka adalah kesalahan, karena Kay sudah membuatnya berkhianat dari Nathan. Itu yang menjadi alasan kuat kenapa Kay masih mau seperti ini, masih mau menunggu hati Ivea sampai sekarang.
Kay berjalan perlahan sambil menghembuskan nafas. Sebelah tangannya memegangi sekaleng kopi dingin yang baru saja di ambil dari dalam freezer dan yang sebelah lagi masih memilih-milih barang apa lagi yang akan di belinya selain kopi.
Judul : Beauty Honey
Karya : Phoebe
Download : Beauty Honey.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.