Pertanyaan itu menghantui pikiran Maya sejak upacara pemberkatan di gereja dan terus berlangsung selama resepsi perkawinan ibunya, Lilis Kurniati, dengan Yogi Darwis. Ketika sepasang mempelai mengucapkan janji-janji sakral pernikahan, dan keduanya duduk bersanding, terus menerus mata Maya mencermati wajah keduanya, berganti-ganti dari yang satu kepada yang lain. Ia melihat wajah ibunya berseri-seri, cantik memesona oleh rias wajah yang tebal.
Baja juga : novel critical eleven ika natassa
Kulit Lilis yang putih kelihatan jadi semakin putih, kontras dengan pemerah pipinya. Dalam usianya yang 37 Lilis masih cantik meskipun tubuhnya lebih gemuk hingga pipinya sedikit tembem. Karena tubuhnya agak pendek, posturnya jadi kelihatan kurang proporsional. Sementara itu pasangannya, Yogi, bertubuh tinggi besar, dengan perut agak membuncit. Wajah lelaki itu persegi dan tulang rahang menonjol di dekat telinga. Mulut Yogi besar dengan kumis tipis di atas bibir yang tebal. Kulitnya sawo matang.
Di mata Maya, kedua orang itu benar-benar tidak serasi. Meskipun Lilis sudah mengenakan sepatu hak tinggi, tetapi tetap saja tampak cebol saat berdampingan dengan Yogi. Kepala Lilis bahkan tak mencapai pundak Yogi. Semakin lama memandangi mereka, Maya menjadi sebal sekaligus geli. Mereka kelihatan seperti badut. Ia ingin sekali tertawa mencemooh mereka. Sayang tak bisa.
Judul : Misteri Sang Kekasih
Karya : V.lestari
Download : Misteri Sang Kekasih.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.