Selasa, 30 Mei 2017

Novel Trivortiare 2 - Ika Natassa

Trivortiare 2

Ide-ide besar yang kemudian mengubah cara kita melakukan hal-hal dalam kehidupan sehari-hari selalu berasal dari ide-ide kecil. Dimulai dari dua kata: what if. Bagaimana jika. Bagaimana jika kita bisa mengobrol dengan orang yang jauh secara langsung, tanpa harus berkirim surat? Lahirlah telepon.

Bagaimana jika kita bisa melakukan banyak hal dengan telepon, bukan hanya untuk menelepon orang? Mencari informasi, membaca berita,  mencari lokasi  dengan peta, menyimpan jadwal meeting, sampai hal-hal sekonyol yet nobody thinks this is so foolish anymore now mem-posting foto isi piring makan siang kita untuk dilihat semua orang. Lahirlah smartphone. Aku pernah baca tahun ini diperkirakan pengguna smartphone bisa mencapai angka 1,75 miliar di seluruh dunia.

Baca juga : Novel Milea suara dari dilan karya Pidi baiq

In 2006, Jack Dorsey had a small idea. Sederhana banget: bagaimana jika sekelompok teman bisa saling tahu yang lain sedang ngapain lewat status update. Platform-nya waktu itu seperti SMS, karena itu Twitter cuma 140 karakter. Kalau kita punya handphone zaman dulu, pasti masih ingat kan karakter maksimalnya hanya 160? Jack bikin Twitter cuma bisa 140, supaya sisa karakter yang 20 itu bisa untuk username si pengirim status update.

That little status updates thingy then becomes Twitter. Nama ini diusulkan Noah Glass, partner kerja Dorsey. Kabarnya, nama ini terinspirasi Flickr. Bahkan katanya sebelumnya Twitter sempat mau dikasih nama FriendStalker. Too obvious, although that’s really what sometimes we use Twitter for, right?

Judul         : Trivortiare 2

Karya        : Ika Natassa

Download : Trivortiare 2.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Comments

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *