Seharusnya aku menyadari ketidakwajaran malam ini.
Meski sedang musim kemarau, hujan turun dengan deras. Sesekali terdengar bunyi petir menggelegar, keras dan dekat, membuatku mengira-ngira pohon manakah yang akan tumbang malam ini.
Seekor kucing hitam melompat dari atap, berhenti di depan jendela kamarku untuk berteduh dan membersihkan wajahnya. Lalu, bagaikan menyadari ada yang mengawasinya, kucing itu menoleh padaku dan menatapku dengan matanya yang kehijauan menyala dalam kegelapan. Lalu dia mengeong perlahan, seolaholah memberiku peringatan.
Baca juga : Novel dilan 1-3 karya pidi baiq
Hati-hati. Malam ini akan ada kejadian yang tidak diinginkan.
Bulu kudukku merinding, membuatku buru-buru mematikan AC. Meski begitu, kamarku tetap terasa sangat dingin. Terlalu dingin. Gila, ini benar-benar aneh. Biasanya aku hobi hidup bagaikan penguin, bersantai di dalam kamar bersuhu rendah dengan kaus kutang dan celana pendek sambil menggerogoti es batu, tapi malam ini hawanya terasa begitu menusuk hingga ke dalam tulang.
Baca Juga : Novel hujan karya tere liye
Perasaan tak enak mulai merayapi hatiku. Mungkin karena cuaca ini, mungkin karena kucing yang bisa berbahasa pikiran tadi, tapi mungkin juga cuma karena kebelet pipis lantaran cuaca dingin. Bukan sesuatu yang aneh-aneh banget, kan?
Judul : Permainan Maut -Johan Series 3
Karya : Luxie xu
Download : Permainan Maut.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.