Aku menoleh. Tanpa menoleh pun aku sudah tahu siapa pemilik suara cempreng itu. Benar saja, Adisty berlari-lari menghampiriku, sambil membawa segepok kertas, dari seberang lapangan. "Sabar Buu," gayaku menirukan gaya indra bekti, ketika adisty berhenty ddidepanku, terengah-engah sambil memegangi lututnya.
Lo sih,jalannya cepet banget ! adisty menoleh
Hehe, ya maap. lo liat sendirikan, lapangan panas terik gini. masa gue mau melintas pelan-pelan? yang ada gue udah jadi orang afrika kalau udah sampai diseberang"
Aku nggak mengada-ada (atau istilah kerenya sekarang lebay), lapangan basket sekolahku siang ini memang gila-gilaan panasnya. kalau kamu berusaha memandang ke seberang lapangan saja, pandanganmu seperti bergiyang, karena terganggu uap panas yang keluar dari lapisan semen lapangan.
Ya udah , ada apa..? tanyaku akhirnya. nggak mungkin adisty mengejar-ngejarku begini kalau ngga ada maunya.
Nih, lembar pilihan ekskul buat tahun ajaran ini, adisty menyodorkan selembar kertas dari segepok yang digenggamnya.
Oh iya, dia kan ketua kelas,ya? dia yang ketiban tugas mengumpulkan formulir pilihan ekskul dikelas kami. aku lupa.
Judul : Badminton Freak!
Karya : Stephanie Zen
Download : Badminton Freak!.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.