Minggu, 15 Januari 2017

Buku Harmoni dimata Kaum Muda

Buku Harmoni dimata Kaum Muda
Buku Harmoni dimata Kaum Muda Kumpulan Esai Sosial Budaya
publikasi bunga rampai ini tidak hanya memiliki arti sebagai upaya menyebarluaskan gagasan, sebab melalui tulisan apa yang ingin disampaikan tak lekang oleh waktu. Lebih dari itu, melalui penerbitan ini, gagasan yang terekam dapat mencapai tujuannya yang lain, yaitu menyapa para pembaca untuk beroleh tanggapan, kritik, dan renungan. Melalui cara itu, ilmu pengetahuan dan juga budaya berpikir logis, konstruktif, dapat meluas dan menemukan tempatnya di hadapan pembaca yang akhirnya akan dapat menumbuhkan inspirasi bagi para peminat budaya.

Puslitbang Kebudayaan secara khusus menaruh perhatian terhadap upaya meningkatkan pemahaman generasi muda di bidang kebudayaan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menggugah kesadaran dan pemahaman siswa tentang persoalan-persoalan sosial budaya lewat lomba menulis esai. Melalui lomba ini diharapkan dapat terjaring pemahaman, gagasan, dan masukan dari generasi muda ihwal persoalan kebudayaan mutakhir. Sebagai generasi penerus bangsa, kaum muda khususnya para pelajar memiliki andil besar bagi pembangunan kebudayaan. Kemajuan pembangunan kebudayaan di tahun-tahun mendatang akan sangat bergantung kepada peran pelajar masa kini dalam memahami dan mengapresiasi keragaman budaya Indonesia.

Kondisi para pelajar dewasa ini dicirikan oleh masifnya pemanfaatan perangkat teknologi informasi dan komunikasi. Mereka umumnya sangat terbuka terhadap berbagai informasi, baik yang sifatnya lokal, nasional, maupun internasional. Mereka juga membangun jejaring sosial melalui berbagai media sosial di dunia maya, sehingga wawasannya tidak lagi terbatas pada tataran lokal dan nasional, melainkan antar-negara. Pada titik ini, pelajar tidak hanya menjadi obyek dari globalisasi, melainkan subyek yang aktif mengambil peran dalam proses globalisasi tersebut.

Di sisi lain, bersamaan dengan terbukanya kran demokrasi melalui otonomi daerah, pemilihan kepala daerah, dan praktik politik praktis lainnya, muncul reaksi dari masyarakat berupa menguatnya nilai-nilai primordialisme, etnosentrisme, dan juga radikalisme. Gejala ini kerap kali menimbulkan dampak negatif berupa konflik sosial. Para pelajar tak hanya menjadi penonton, namun kerap kali ambil peran sebagai bagian dari persoalan. Hal ini terlihat dari keikutsertaan mereka dalam berbagai tindak kekerasan, seperti tawuan pelajar, kekerasan melalui kelompok geng motor, dan penyemaian bibit-bibit radikalisme hingga terorisme berlatar agama.

Perkembangan ini tentu harus disikapi dengan baik. Oleh karena itu, apresiasi pelajar terhadap keragaman budaya perlu ditingkatkan untuk menyemai pemahaman yang lebih utuh mengenai kekayaan dan keragaman budaya Indonesia. Hal ini dapat dilakukan melalui lomba esai sosial budaya, di mana para pelajar diundang untuk menyumbangkan pemikirannya guna mengapresiasi kekayaan dan keragaman budaya Indonesia. Bentuk penulisan esai dinilai lebih tepat untuk menjaring pemikiran pelajar yang kritis, reflektif, dan solutif, karena persoalan sosial budaya merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari mereka.
Detail Buku :
Judul : Harmoni di Mata Kaum Muda - Kumpulan Esai Sosial Budaya
Penulis : Taufiqurrahman, dkk.
Penerbit : Pusat Penelitian dan Pengembangan Kebudayaan
ISBN: 978-602-1489-31-4
Baca - Download PDF : Google Drive

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Comments

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *