Sembilan tahun sejak pemberontakan Ra Kuti, baru diketahui orang yagn berada di balik nama itu adalah Ra Tanca. Setelah Ra Tanca mati, kini tiba-tiba ada orang lain yang menggunakan nama itu. Pemahaman terhadap kata sandi Bagaskara Manjer Kaquryan sangat terbatas dan nyaris terkubur oleh waktu yang telah bergerak sembilan tahun lamanya. namun, ternyata di luar sana, entah siapa, setidaknya ada orang yang tahu makna kata sandi itu. Di balik penampilannya yang aneh, menunggang kuda putih, mengenakan jubah berwarna putih, dan menyembunyikan wajah di balik topeng, orang itu megnetahui banyak hal, mengethui adanya kata sandi Bagaskara Manjer Kawuryan.
"Buku ini punya kekuatan yang sangat menjebak, menyajikan penuntasan yang mengejut. Saya berpendapat, semua kalangan dari berbagai disiplin ilmu layak membacanya."
Prof. Dr. Mulyoto, M.Pd., Guru Besar Sejarah Indonesia UNS
***
Setelah Jayanegara mati, hanya ada dua calon yang salah satunya pasti diangkat menjadi prabu putri. Mereka adalah Sri Gitaraja dan Dyah Wiyat. Masalahnya, para Sekar Kedaton itu memiliki calon suami yang juga memiliki pendukung.
Raden Cakradara, calon suami Sri Gitarja dan Raden Kudamerta, calon suami Dyah Wiyat. Siapa saja mereka dan bagaimana intrik di antara kemelut takhta angkara yang harus ditelusuri Gajah Mada?
Detail Buku :
Judul : Gajah Mada - Bergelut dalam Kemelut Takhta dan AngkaraPenulis : Langit Kresna Hariadi
Penerbit : Tiga Serangkai
ISBN : 979–33–0190–2
Jumlah Hal : 520
Baca - Download : Box.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.