Kamis, 12 Desember 2013

Cinta Di Dalam Gelas - Andrea Hirata

Cinta Di dalam Gelas
Download Ebook Digital Gratis, Buku Digital Gratis dan Novel Digital Gratis Cinta Di Dalam Gelas. Pada kesempatan ini saya akan kembali berbagi tentang Novel karya orang Indonesia yang berjudul Cinta Di Dalam Gelas. Cinta Di Dalam Gelas yang bertutur tentang perjuangan Maryamah untuk dihargai sebagai perempuan.

Enong alias Maryamah berasal dari keluarga yang sederhana. Dia adalah seorang perempuan yang pekerja keras. Ia bekerja sebagai pendulang timah, Ia berusaha sedapat-dapatnya memenuhi apa yang diperlukan ketiga adiknya yakni, Ania, Luna dan Ulma. Setelah ketiga adiknya menikah mendahuluinya mereka masing-masing pergi meninggalkan rumah, mengikuti suami masing-masing, maka tinggalah Maryamah bersama Ibunya.

Beberapa waktu kemudian, Syalimah, ibunya jatuh sakit. Selama ibunya sakit, Enong sering mendapati ibunya memandanginya dengan sedih. Enong tahu apa yang ingin ia katakan. Karena Itu, ia menerima pinangan seorang lelaki yang bernama Matarom. Tak seperti perkawinan ibu dan ketiga adiknya. Kelakuan buruk suaminya telah tampak sejak awal pernikahan, namun ia bertahan. Seburuk apapun ia diperlakukan ia menganggap dirinya telah mengambil keputusan dan dia selalu berusaha menjaga perasaan ibnya.

Namun, pertahanan Enong berakhir ketika suatu hari datang seorang perempuan yang mengaku sebagai istri Matarom. Di kios Giok Nio, selamot dan Maryamah berjumpa. Mendengar Maryamah berkisah tentang nasibnya. disitu Maryamah ingin sekali belajar main catur, karena ingin bertanding dengan Matarom yang sekarang menjdai mantan suaminya. Matarom adalah seorang pecatur tangguh. Sudah dua kali berturut-turut meraup piala catur kejuaraan 17 Agustus. Sekarang ia bersiap menggondol piala untuk ketiga kalinya.

Orang yang pertama mereka temui setelah pembicaraan dengan Maryamah di kios ayam Giok Nio adalah detektif M. Nur, ia menyatakan bahwa ini menyangkut martabat maryamah di depan Matarom. Usai menemui detektif m. Nur, ia langsung berbicara dengan ibunya bahwa ia harus membantu Maryamah agar bisa bertanding catur 17 agustus nanti. Ibunya pun menyetujuinya.

Pertarungan pertama Maryamah melawan aziz, penonton berbondong-bondong datang ke warung kopi. Penonton menjadi banyak karena ada penonton perempuan yang ingin menjadi supporter Maryamah. Penonton bertepuk tangan gagap gempita dan berusaha mendekati Maryamah untuk menyalaminya.

Lawan berikutnya adalah Maksum, meskipun telah menang tiga kali, Maryamah belum mendapat cukup respek diantara pecatur pria alasannya karena Maryamah mendapat lawan-lawan yang lemah. Lawan berikutnya lagi adalah Muntaha karena mendadak dinas ke pangkal pinang, akhirnya digantikan dengan maulidi, Maryamah menang dalam pertandingan itu.

Selang beberapa hari lawan Marymah berikutnya adalah seorang lelaki tua hokian bernama Go Kim Pho. Ia adalah pemilik toko dupa di tanjung pandan itu. Lelaki ini pernah menolong Maryamah yang terlunta-lunta mencari kerja di tanjunng Pandan. Dialah yang memberinya uang untuk pulang kampung. Disaat pertandingan berlangsung Maryamah menampilkan permainannya yang elegan.Dan member Go Kim Pho sebuah kekalahan yang agung.

Setelah pertandingan Marymah dan pecatur lainnya telah usai, maka tibalah di arena catur tahun ini perayaan hari kemerdekaan 17 agustus benar-benar tersa. Kaum perempuan pedagang kecil yang berunjuk rasa, untuk mendukung pendaftaran Maryamah tempo hari tiba dalam satu rombongan besar yang meriah. Semuanya ingin menyaksikan seorang perempuan yang digembor-gemborkan sangat lihai bermain catur. Mereka hadir dari pelosok-pelosok pulau dalam pakain serba hitam. Mereka tak paham catur tapi ingin melihat papan catur perak yang magis itu. Mitoha secara resmi meminta pada Modin untuk memakai papan catur perak, Matarom pada final. Modin menyarankan agar kami menerima permintaan Mitoha.

Akhirnya disitu, Maryamah dan Matarom berhadap-hadapan. Maryamah maupun Matarom seperti tak sabar ingin segera bunuh-bunuhan, penonton semakin tegang. Meledaklah sorakan pendukung catur perempuan yang gagah berani itu. Maryamah berdiri dan menatap ke atas, jiwanya seakan terangkat kelangit. para pendukung Matarom kini berbalik mendukungnya. Matarom bersandar lemas di kursinya dengan mata nanar, sabuk emas yang melilit pinggangnya selama dua tahun terlepas sudah. Maryamah pantas manjadi juara.



Download

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Comments

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *